Jumat, 21 Juni 2019
Nasib Memang Sulit Ditebak, Sedang Tidak Punya Uang, Pria Ini Malah Menemukan Dompet Yang Tercecer
Nasib manusia memang terus berputar, seperti halnya nasib seorang pria asal Thailand ini, Waralop seorang tunawisma asal Thailand menemukan sebuah dompet hermes dengan 200 ribu baht dan kartu kredit di dalamnya, Waralop lantas menyerahkan dompet yang ditemukannya tersebut.
Dan tidak disangka-sangka atas kejujurannya tersebut Waralop mendapatkan ganjaran berupa pekerjaan dan tempat tinggal, sang pemilik dompet, Niity Pongkriangyos, 30 rupanya sangat senang ketika polisi mengabari bahwa mereka menemukan dompetnya, dan dia pun segera menawarkan Waralop pekerjaan di pabriknya di Bangkok.
Nitty berkata “Saya benar-benar terkejut ketika polisi mengatakan bahwa mereka telah menemukan dompet saya. Bahkan saya tidak tahu bahwa saya telah kehilangan itu. Reaksi pertama saya adalah ‘wow’, jika saya dalam posisi tanpa uang, mungkin saya akan mengambilnya. Tapi pria tunawisma itu, hanya memiliki beberapa koin di sakunya, dan masih menyerahkan dompet saya. Benar-benar menunjukkan orang yang baik, dan jujur. Staf seperti inilah yang kami butuhkan.”
Pada awalnya Niity berpikir akan memberikan hadiah kepada Waralop 2.000 baht, tapi kemudian ia memutuskan untuk menawarkan pekerjaan, lengkap dengan akomodasi, gaji yang diterimanya 11 ribu baht.
Waralop mengatakan bahwa ia melihat dari kejauhan dompet Nitty jatuh saat ia tidur di sebuah stasiun kereta bawah tanah, dia berusaha mengejar namun tidak bosa karena sudah terlalu jauh, namun Waralop tidak menyerah.
Kekasih Nitty, yang memposting foto Waralop di media sosial, mengatakan kepada media Thai, “Waralop adalah contoh yang baik tanpa meminta imbalan. Ketika Anda baik kepada orang lain, maka kebaikan akan mengikuti Anda.”
Waralop mengatakan, “Saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk mengubah hidup saya. Memiliki tempat tidur yang bersih untuk tidur, membuat saya sangat bahagia sekarang.”
“Saya ingin berterima kasih kepada Nitty dan Tarika untuk kebaikan mereka berdua yang telah mereka tunjukkan kepada saya.”
Sebuah kisah yang layak dicontoh, kemiskinan bukan alasan utama untuk mengambil yang bukan haknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar